Pulau
yang dikenal sebagai wall
diving terbaik di Bali ini
memiliki taman bawah laut yang sangat cerah dan penuh warna sekaligus
kaya biota laut. Pulau Menjangan dikelilingi terumbu karang yang
ditandai dengan drop off
sedalam 60 meter dan formasi batuan yang kompleks. Formasi batuan
tersebut membentuk sejumlah gua-gua besar dan kecil yang menjadi
habitat bagi terumbu karang, karang lunak, kerapu besar, dan belut
moray. Di
gua-gua kecil, kakap kecil dan batfish banyak terlihat hilir mudik. Dasar lautnya juga kaya akan barrel sponges dan sea fans yang bahkan dapat mencapai ukuran yang sangat besar. Kedalaman laut dan aliran arus yang tenang menjadikan taman bawah laut sekitar Menjangan adalah tempat hidup bagi tuna, gerombolan jackfish, batfish, angelfish, penyu laut, bahkan hiu.
gua-gua kecil, kakap kecil dan batfish banyak terlihat hilir mudik. Dasar lautnya juga kaya akan barrel sponges dan sea fans yang bahkan dapat mencapai ukuran yang sangat besar. Kedalaman laut dan aliran arus yang tenang menjadikan taman bawah laut sekitar Menjangan adalah tempat hidup bagi tuna, gerombolan jackfish, batfish, angelfish, penyu laut, bahkan hiu.
Pada
kedalaman sekira 45 meter, terdapat titik menyelam Anchor
Wreck. Sesuai namanya,
terdapat bangkai kapal lengkap dengan jangkarnya yang sudah berkarat.
Lokasi tersebut dikenal dengan sebutan Anker atau Kapal Budak. Diduga
bangkai kapal ini adalah bangkai kapal laut Belanda pada abad ke-19
yang tenggelam pada masa terjadinya Perang Dunia II. Kapal ini
dinamakan Kapal Budak karena diduga mengangkut budak dari Bali menuju
ke Batavia
(sekarang Jakarta).
Di bagian dalam kapal, ditemukan peti-peti berisi keramik dan botol
kaca yang sudah ditumbuhi karang lunak. Saat berada di bangkai kapal
ini, besar kemungkinan akan ditemui penyu dan ikan hiu.
Eel
Gardens adalah titik
penyelaman yang terletak di bagian barat Menjangan dan disebut-sebut
sebagai tempat menyelam terbaik di Pulau Menjangan. Sesuai namanya,
di kawasan ini terdapat sejumlah besar koloni garden
eel dan sea
fans. Penyelaman dimulai
dari dinding di kedalaman sekira 40 meter yang kaya gorgonia dan
jenis biota atau tumbuhan laut lainnya. Kawasan ini juga tenar sebab
pesona pasirnya yang putih berkilau di tepi garis pantainya.
Secret
Bay adalah titik
penyelaman yang merupakan surga bagi para makro-fotografer,
video-operator, dan ahli biologi kelautan. Tidak ada terumbu karang
di titik penyelaman dangkal ini (tidak lebih dari 9 meter); aktivitas
penyelamannya dikenal dengan nama muck
diving. Terletak di dekat
pelabuhan Gilimanuk, kawasan penyelaman ini memiliki dasar laut
berupa pasir vulkanis (berlumpur) berwarna abu-abu dan merupakan
habitat bagi biota laut yang langka dan endemik. Bahkan, baru-baru
ini sejumlah ahli kelautan menemukan 4 jenis anglerfish
yang baru pertama kali ditemukan, termasuk diantaranya adalah
Sargassum anglerfish,
Spotfin anglerfish,
dan terutama Tono
anglerfish yang secara
khusus menarik perhatian besar para peneliti kelautan. Selain ikan
langka tersebut, kawasan ini adalah rumah bagi banyak kuda laut
dengan beragam jenis, seperti dragonets,
ghostpipefish,
nudibranch,
lionfish,
udang laut, belut pita, dan lain sebagainya.
Dengan
hamparan pantai berpasir putih dan taman bawah laut beraneka warna,
Pulau Menjangan adalah definisi sempurna dari keindahan alam bawah
laut Bali
bagian Barat. Terletak
sekira 10 km di lepas pantai Barat Laut Bali, pulau kecil Menjangan
merupakan bagian dari Taman Nasional Bali Barat (TNBB).
Kata
‘menjangan’
dalam bahasa Jawa berarti ‘kijang’.
Penamaaan pulau cantik ini didasarkan pada keberadaan kawanan rusa
liar yang berenang ke pulau itu menempuh jarak sejauh 1,2 mil setiap
musim semi. Di pulau tak berpenghuni ini, menjangan memang banyak
terlihat tapi populasinya kian menurun. Untuk itulah pemerintah
melakukan usaha konservasi dengan menjadikannya sebagai Taman
Nasional Bali Barat untuk melindungi habitat menjangan dari kepunahan
dan tentunya untuk menjaga kelestarian alam serta keanekaragaman
hayati Pulau Menjangan dan sekitarnya.
Di
pulau inilah, aktivitas penyelaman pertama kali ditekuni secara
serius di Bali, yaitu pada tahun 1978 saat Angkatan Laut Indonesia
menjadi sponsor sebuah acara gathering
atau kegiatan menyelam bersama dengan klub-klub penyelaman di
Indonesia: POSSI, Ganesha, Nusantara, dan Trisakti. Acara tersebut
menjadi titik tolak dijadikannya Menjangan sebagai lokasi menyelam
internasional andalan di Bali. Beberapa peserta acara tersebut
kemudian menjadi pelopor operasi penyelaman komersil di beberapa
kawasan di seluruh Indonesia.
Transportasi
Cara
utama untuk sampai ke Pulau Menjangan adalah menggunakan perahu yang
dikelola Taman Nasional Bali Barat. Perahu ini berada di pelabuhan
kecil bernama Labuhan Lalang di Teluk Terima. Alternatif lain adalah
naik perahu dari dermaga kecil di Teluk Banyuwedang, bersebelahan
dengan Mimpi Menjangan Resort.
Perjalanan
perahu ke Pulau Menjangan membutuhkan waktu antara 30 sampai 40
menit, tergantung pada cuaca dan beban perahu. Dalam perjalanan
menuju Pulau Menjangan, di kejauhan tampak pemandangan gunung api di
Jawa Timur—Prapat Agung. Saat Anda melakukan aktivitas penyelaman,
awak yang menjalankan perahu akan menunggu Anda di rumah pohon di
pohon-pohon bakau yang sengaja mereka buat sebagai tempat istirahat.
Untuk
sampai ke Labuhan Lalang atau Banyuwedang, dari kawasan wisata Kuta,
Sanur,
Nusa Dua (berjarak
sekira 140 km), dibutuhkan waktu sekira 3 jam atau lebih dengan jalur
melalui Denpasar. Dari Tulamben, perjalanan darat dapat ditempuh
sekira 2,5 jam berkendara melintasi sepanjang pantai utara Bali.