Salah satu tujuan wisata yang menjadi favorit wisatawan
yang berkunjung ke Tarakan yaitu obyek wisata kawasan konservasi hutan
mangrove. Kawasan hutan Mangrove ini terletak di jalan Gajah Mada. Luas areanya
sekitar 21 hektar. Dulunya Kota Tarakan dikelilingi oleh hutan-hutan Mangrove
yang lebat, namun area tersebut sudah banyak menghilang digantikan oleh kawasan
pemukiman. Beruntung walikota Tarakan saat itu Jusuf, SK mempunyai ide untuk
menyelamatkan hutan mangrove tersebut yang kemudian di sulap menjadi obyek
wisata.
Kawasan hutan mangrove selain menjadi obyek
wisata juga mempunyai fungsi lain yaitu sebagai paru-paru Kota Tarakan serta
menjadi benteng yang melindungi kota dari abrasi air laut. Di hutan Mangrove
ini juga menjadi habitat alami pohon-pohon bakau dan fauna-fauna khas Tarakan.
Pohon-pohon yang berada di
Hutan Mangrove ini rata-rata sudah berumur puluhan
bahkan ratusan tahun. Hutan Mangrove ini juga dijadikan sebagai laboratorium
hidup yang dimanfaatkan oleh peneliti-peneliti baik dari dalam maupun luar
negeri. Hasil penelitan tersebut sangat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan.
Di hutan mangrove ini Anda juga bisa melihat
hewan-hewan khas yang tinggal didalam hutan. Diantara hewan-hewan khas tersebut
yang paling menarik yaitu bekantan. Bekantan merupakan salah satu hewan yang di
lindungi. Monyet ini beda dengan monyet-monyet lain, yang paling unik dari
monyet ini yaitu hidungnya yang panjang. Karena hidungnya yang panjang tersebut
monyet ini dijuluki sebagai "monyet Belanda". Walaupun memiliki tubuh
besar bekantan tetap lincah berayun-ayun dari satu dahan ke dahan lain, menjadi
hiburan tersendiri bagi pengunjung. Jadi, saat Anda berada di Tarakan jangan
lewatkan kesempatan untuk menikmati asrinya hutan bakau yang berada di jatung
Kota Tarakan, serta melihat lucunya tingkah Bekantan.
Transportasi :
Letaknya yang berada di
jantung kota membuat kawasan wisata ini mudah untuk di temukan. Dari kompleks
THM Simpang Tiga yang merupakan pusat keramain Kota Tarakan Anda bisa
menggunakan kendaraan umum seperti angkot, hanya memakan waktu sekitar 5 menit.
Jika Anda ingin bersantai, bisa juga berjalan kaki. Letak kawasan hutan
mangrove berbatasan langsung dengan komplek Pasar Gusher yang merupakan sentra
perekonomian masyarakat Tarakan dan dan kawasan industry cold storage serta
pelabuhan Tengkayu II
Dari berbagai sumber